Muhammad
Ali (lahir sebagai Cassius Marcellus Clay, Jr. pada 17 Januari, 1942)
adalah pensiunan petinju Amerika Serikat. Pada tahun 1999, Ali
dianugerahi "Sportsman of the Century" oleh Sports Illustrated.Ali tiga
kali menjadi Juara Dunia Tinju kelas Berat. Ali lahir di Louisville,
Kentucky, Amerika Serikat. Namanya mengikuti nama ayahnya, Cassius
Marcellus Clay, Sr. Ali kemudian mengubah namanya setelah bergabung
dengan Nation of Islam dan akhirnya memeluk Islam Sunni pada tahun 1975.
Sebelum
masuk Islam, dia menjuluki dirinya dengan “Yang Terbesar” karena dia
adalah petinju terbaik pada masanya. Bahkan para pengamat olah raga
mengakuinya sebagai petinju terbaik abad ini. Sejarah tinju belum pernah
mengenal petinju secepat dia. Dia berlaga dengan gesit di atas ring dan
memukul KO lawannya, lalu berseru dengan bangga, “Akulah yang
terbesar”.
Akan tetapi setelah masuk Islam, dia membuang julukan
ini, karena tidak suka membanggakan diri dan menjadi seorang yang
sederhana dengan jiwa yang Islami.
Dialah petinju dunia Casius Mercelus Clay yang setelah itu dikenal dengan Muhammad Ali Clay.
Dia bercerita tentang perjalanannya masuk Islam.
Aku
dilahirkan di Kentucky, Amerika Serikat. Daerah yang dikenal dengan
ayam goreng khas yang memakai namanya, yang juga terkenal dengan
perbedaan etnis yang kental.
Sejak kecil aku sudah merasakan
perbedaan perlakuan ini karena aku berkulit coklat. Barangkali hal
inilah yang mendorongku untuk belajar tinju agar bisa membalas perlakuan
jahat teman-temanku yang berkulit putih. Dan karena aku mempunyai bakat
serta otot yang kuat sehingga memudahkan jalanku.
Ketika belum genap berusia 20 tahun, aku sudah memenangkan pertandingan kelas berat di Olimpiade Roma tahun 1960.
Hanya
beberapa tahun kemudian aku berhasil merebut juara dunia kelas berat
dari Sony Le Stone dalam pertarungan paling pendek, karena hanya
beberapa menit aku berhasil menjadi juara dunia. Dan di antara tepuk
riuh para pendukung dan kilatan-kilatan alat kamera, aku berdiri didepan
jutaan penonton yang mengelilingi ring dan kamera TV Islam, mengucapkan
dua kalimat syahadat dan mengganti namaku menjadi Muhammad Ali Clay.
Untuk memulai sebuah peperangan baru melawan kebatilan yang
menghalangiku mengumumkan ke-Islaman-ku semudah ini.
Kepindahanku
ke agama Islam adalah hal yang wajar dan selaras dengan fitrah-fitrah
yang Allah ciptakan untuk manusia. Kembaliku ke fitrah kebenaran
membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk berfikir, ini dimulai tahun 1960,
ketika seorang teman muslim menemaniku pergi ke masjid untuk
mendengarkan pengajian tentang Islam. Ketika mendengarkan ceramah, aku
merasakan panggilan kebenaran memancar dari dalam jiwaku, menyeruku
untuk menggapainya, yaitu kebenaran hakikat Allah, agama dan makhluk.
Perjalanan
keimananku berlangsung bertahun-bertahun dalam bentuk perbandingan
antara Islam dan Masehi, sebutah perjalanan yang berat, karena
orang-orang disekitarku menghalangiku, kondisi masyarakatku rusak,
kebenaran dan kebatilan bercampur aduk, ditambah lagi dengan doktrin
gereja yang menggambarkan keadaan orang-orang muslim yang lemah dan
terbelakang yang diakibatkan oleh ajaran Islam itu sendiri. Tapi Allah
memberiku petunjuk, dan menerangi jalan pilihanku sehingga aku dapat
membedakan antara realita umat Islam sekarang dengan hakekat Islam yang
abadi. Aku meyakini bahwa Islam membawa kebahagiaan untuk semua orang.
Tidak membeda-bedakan warna kulit, etnis dan ras, semuanya sama
dihadapan Allah azza wa jalla. Yang paling utama di sisi Tuhan mereka
adalah yang paling bertakwa. Aku meyakini sedang berada didepan sebuah
kebenaran yang tak mungkin berasal dari manusia.
Aku
membandingkan ajaran Trinitas dengan ajaran Tauhid dalam Islam. Aku
merasa bahwa Islam lebih rasional. Karena tidak mungkin tiga Tuhan
mengatur satu alam dengan rapih seperti ini. “Tidaklah mungkin bagi
matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang”.
(QS. 36 : 40). Ini suatu hal yang mustahil terjadi dan taka akan
memuaskan orang yang berakal dan mau berfikir.
Aku merasakan
betapa orang-orang Islam menghormati Isa A.S. dan ibunya. Menempatkan
mereka pada kedudukan yang sama. Ini hanya ada dalam Islam atau ajaran
Nasrani yang masih murni, adapun yang diucapkan para pendeta dan pastur
adalah kebohongan belaka.
Aku membaca terjemahan Al-Qur’an dan
akupun bertambah yakin bahwa Islam adalah agama yang hak yang tidak
mungkin dibuat oleh manusia. Aku mencoba bergabung dengan komunitas
muslim dan aku mendapati mereka dengan perangai yang baik, toleransi dan
saling membimbing. Hal ini tidak aku dapatkan selama bergaul dengan
orang-orang Nasrani yang hanya melihat warna kulitku dan bukan
kepribadianku.
Inilah kisah masuk Islamnya juara tinju dunia
Muhammad Ali Clay yang mengumumkan ke-Islaman-nya terang-terangan pada
saat kemenangannya, seolah-olah dia ingin memberikan pukulan keras
kepada para taghut seperti yang dialami oleh lawannya Sony Le Stone.
Masuk
Islam-nya bukanlah akhir dari segalanya tapi baru permulaan, karena
hari itu adalah hari kelahirannya yang sebenarnya. Dia memulai hidup
barunya dari sini, dia tinggalkan seluruh masa lalunya yang bertentangan
dengan Islam dan memfokuskan perhatiannya hanya kepada Allah. Surat
yang pertama kali dia hafal adalah Al-Fatihah yang ia memulai perjalanan
kedamaian dan keimanan.
Muhammad Ali berziarah ke Mekkah tahun
1973, berkali-kali dia kesana dan juga ke Madinah Al-Munawwarh. Dia
memohon ampunan kepada Allah atas dosa-dosa yang telah dilakukannya
sebelum masuk Islam, dan memohon kepada-Nya agar memberinya husnul
khatimah.
Sekarang dia adalah seorang pemimpin keluarga muslim.
Dia memberi nama puteri-puterinya dengan nama-nama yang Islami adalah :
Muhammad, Maryam, Rasyidah, Khalilah, Jamilah, Hana dan Laila. Mereka
mempelajari Islam dan senantiasa pergi ke masjid untuk untuk menjalin
hubungan yang abadi dengan Tuhan mereka dan anak-anak muslim lainnya.
Kini
dia termasuk orang-orang yang giat berdakwah di Amerika dan memberikan
dana. Meskipun demikian dia masih merasa belum memberikan yang terbaik
untuk Islam. Dibenaknya ada harapan dan keinginan untuk memberikan lebih
banya untuk pengabdian kepada agama Allah dan menegakkan kalimah-Nya.
Kilas Balik
*
17 Januari 1942: Lahir dengan nama Cassius Marcellus Clay, Jr. dari
ayah Cassius Marcellus Clay, Sr., seorang pelukis billboard (papan
iklan) dan rambu lalu lintas dan ibu Odessa Grady Clay, seorang pencuci
pakaian.
* Pada usia 12 tahun, Clay, jr. melapor kepada polisi
bernama Joe Martin, bahwa sepeda BMX barunya dicuri orang. Joe Martin,
yang juga seorang pelatih tinju di Louisville, mengajari Clay kecil cara
bertinju agar dapat menghajar si pencuri sepeda. Clay kecil sangat
antusias berlatih tinju di bawah bimbingan Martin.
* 1960: Meraih medali emas kelas berat ringan Olimpiade 1960 di Roma, Italia.
* 29 Oktober 1960: Debut pertama di ring profesional. Menang angka 6 ronde atas Tunney Hunsaker.
*
25 Februari 1964: Merebut gelar juara dunia kelas berat dengan menang
TKO ronde 7 dari 15 ronde yang direncanakan atas Sonny Liston di
Florida, AS. Liston mengalami cedera pada leher yang membuatnya
mengundurkan diri dari pertandingan.
* Segera setelah menang atas
Liston, Clay memproklamirkan agama dan nama barunya, Muhammad Ali,
serta masuknya dia dalam kelompook Nation of Islam yang kontroversial.
(Pada buku biografi Ali yang diluncurkan pada tahun 2004, Ali mengaku
sudah tidak bergabung dengan NOI, tapi bergabung dengan jamaah Islam
Sunni pada tahun 1975.
* 25 Mei 1965: tanding ulang antara Ali
melawan Liston yang penuh kontroversi. Pukulan Ali yang begitu cepat
menimbulkan spekulasi di kalangan tinju yang menyebut pukulan Ali
sebagai 'phantom punch'. Pukulan itu begitu cepat, sehingga tidak tampak
mengenai Liston yang roboh. Banyak isu yang berkembang, termasuk suap
dan ancaman orang-orang NOI terhadap Liston dan keluarganya, tapi Liston
membantah semua itu dengan menyatakan pukulan Ali menghantamnya dengan
keras.
* 1967 - 1970 Ali diskors oleh Komisi Tinju karena menolak
program wajib militer pemerintah AS dalam perang Vietnam. Ungkapannya
yang terkenal dalam menolak wamil ini, "Saya tidak ada masalah dengan
orang-orang Vietcong, dan tidak ada satupun orang Vietcong yang
memanggilku dengan sebutan Nigger!"
* 8 Maret 1971, Ali kalah angka dari Joe Frazier di New York, dan harus menyerahkan gelarnya.
*
30 Oktober 1974: Rumble in the Jungle. Ali merebut kembali gelar juara
kelas berat WBC dan WBA setelah menumbangkan George Foreman di Kinsasha,
Zaire pada ronde ke 8.
* 1 Oktober 1975: Thrilla in Manila.
Presiden Ferdinand Marcos memboyong pertandingan Ali vs Fraizer III ke
kota Manila, Filipina. Ali menang TKO ronde 14 dalam pertandingan yang
sangat seru dan menegangkan, bahkan disebut sebagai salah satu
"pertandingan tinju terbaik abad ini". Frazier yang kelelahan akhirnya
menyerah dan tidak mau melanjutkan pertandingan pada istirahat menjelang
ronde ke-15. Setelah itu, saat akan wawancara dengan televisi, Ali
terjatuh karena kehabisan tenaga; setelah istirahat beberapa menit,
wawancara bisa dilakukan, tapi Ali harus duduk di bangku karena sudah
kehabisan tenaga.
* 15 September 1978: Ali mengalahkan Leon
Spinks dengan angka 15 ronde di New Orleans. Ali mengukuhkan diri
sebagai petinju pertama yang merebut gelar juara kelas berat sebanyak 3
kali.
* 6 September 1979: Ali menyatakan mengundurkan diri dari tinju, dan gelar dinyatakan kosong.
*
2 Oktober 1980: Ali kembali ke ring tinju, melawan bekas kawan latih
tandingnya, Larry Holmes, yang telah menjadi juara dunia kelas berat
dalam pertandingan yang diberi judul "The Last Hurrah". Dalam
pertandingan yang berat sebelah, Ali tidak mampu berkutik, sedang Holmes
tampak tidak tega 'menghabisi' Ali yang tak berdaya. Ali menyerah dan
mengundurkan diri pada ronde 11, Holmes dinyatakan menang TKO.
*
Disebutkan, dalam laporan medis yang dilakukan di Mayo Clinic, Ali
dinyatakan menderita gejala sindrom Parkinson seperti tangan yang
gemetar, bicara yang mulai lamban, serta ada indikasi bahwa ada
kerusakan pada selaput (membran) di otak Ali. Namun Don King
merahasiakan hasil medis ini, dan pertandingan Ali vs Holmes tetap
berlangsung.
* Sebelum pertandingan melawan Larry Holmes ini, Dr.
Ferdie Pacheco, dokter pribadi yang telah mendampingi Ali selama
puluhan tahun, dengan terpaksa mengundurkan diri karena Ali tidak mau
mendengarkan nasehatnya untuk menolak pertandingan melawan Holmes, dan
lebih memilih bertanding melawan Holmes. Dalam salah satu buku biografi
Ali, Pacheco mengemukakan bahwa selama latihan Ali sempat kencing darah
akibat kerusakan ginjal terkena pukulan, dia juga mengemukakan bahwa Ali
sudah memiliki gejala sindrom Parkinson sejak sebelum pertandingan ini.
* Setelah pertandingan tersebut, dilakukan cek medis ulang, dan hasilnya menguatkan hasil sebelumnya.
*
11 Desember 1981, sekali lagi Ali yang sudah uzur, mencoba kembali ke
dunia tinju melawan Trevor Berbick di Bahama dalam pertandingan yang
diberi tajuk "Drama in Bahama". Dalam kondisi renta, Ali mampu tampil
lebih bagus daripada saat melawan Holmes, walaupun akhirnya kalah angka
10 ronde. Setelah pertandingan ini, Ali benar-benar pensiun dari dunia
tinju.
Referensi :
- http://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_Ali
- http://tokoh-muslim.blogspot.com/2009/01/muhammad-ali.html
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kumpulan Biografi Tokoh Terkenal dan Tokoh Indonesia Lengkap
www.kolom-biografi.blogspot.com